March 25, 2013

mencumbu nostalgia

menemukanmu berantakan diantara ruas-ruas serat cendana
bahkan di kayu sekuat itupun kamu masih saja merapuh
seperti aku ingin menggenggam huruf-hurufku layaknya kelopak kembang
kemudian menaburkannya ke tanahmu
matilah kamu, tertanam di masa lalu
melena pada nostalgia yang mereka kira selalu sumringah
lalu dentingnya terhenti di detak jantung yang sama
seakan tak terima pada hurufku yang belum juga menemui titik

pulanglah
rumahmu menyuguhkan banyak kehangatan juga kenangan
yang kita makan hingga tak ada remukan

kalau kamu bertemu senja, jangan berhenti jalan aja terus
atau kamu akan menemui nostalgiamu tergerus
karena senja selalu jadi jagoannya
memandu asmara, membelokkan arah
memang nostalgia menawarkan kuatnya harum tubuhmu (yang sama)
tapi kalau hati ikut beradu dia hanya bisa diam terpaku
maka hendaknya kau jadikan dia agar terpadu
supaya nostalgiamu berikan satu ciuman sendu

satu di hati
satu di logika

bangun!
nostalgiamu tak sesyahdu apa yang digambarkan hatimu.

March 18, 2013

Lelaki (ku)

Lelakiku.
di antara ketangguhannya mengejar kereta setiap pagi dia rela berbagi serpihan letihnya di setiap senja menemui.
Lelakiku.
di atas tingginya semangat dan optimisme asa yang dibangunnya ada patah yang ingin diselamatkan.
Lelakiku.
di bulatnya keangkuhan yang kadang tak bisa ku taklukkan, dia seorang pendoa yang sangat baik.
Lelakiku.
merebahkan setiap kelembutan meskipun setiap saatnya menggenggam kekuatan untuk bertahan dalam kejamnya kota.
Lelakiku.
di sisi egonya yang membara ada manja yang selalu ditunjukkan, cuma butuh cakap hati untuk memeluk hatinya dan menjemput manjanya dengan senyum.
Lelakiku.
di tengah pujian atas kehebatannya, masih saja menyimpan rapat-rapat kebodohan-kebodohannya kala ia bertemu rindu.
Lelakiku.
berjalan pelan, menengadah awan, meletakkan harapannya disana, berlari, kemudian ia terbang, memeluk erat cita yang diraihnya, alhamdulillah.
Lelakiku.
ada jatuh cinta yang selalu baru di pagi ia menikmati seduhan kopiku yang masih saja terlalu pahit, ada ikhlas dan syukurnya untukku disana.
Lelakiku.
berapa banyak syukur lagi yang harus aku persembahkan untuk Tuhan karena menghadirkan lelakiku.
Lelakiku.
aku nikmati keringatnya, menusuk-nusuk bersamaan dengan doaku yang teriring.
semoga engkau, lelakiku, selalu didekatkan dengan kebahagiaan dan kesuksesan.

Lelaki (ku), mengertilah,
mencintai sendiri itu sering menyebabkan kelelahan.
Jadi, apa kau meletakkan dirimu sebagai lelakiku?

March 4, 2013

penetrasi memori

Di hujan kemarin kita menyapa banyak duri-duri yang masih menancap pada tempatnya, memori
Menerpa banyak asa yang sudah tak kuasa kita menyimpannya, akhirnya kita sampai pada kata rela
Sepertinya kita sama-sama di adopsi oleh kenangan yang harusnya sudah kita cukupkan
Dan seperti biasa, pagi berulah mengingatkan apa yang harusnya kita masih perjuangkan
Ternyata lagi-lagi gara-gara pagi
Dengan memori, harus bercumbu asik dengannya atau meronta karena penetrasi yang begitu hebatnya?
Kalau tidak bisa menghidupi mimpi-mimpi lebih baik jangan terpatri
karena mimpi dekat dengan harapan kalau dia terus diberi makan
atau lebih dekat lagi dengan pagi dan semua lagi-lagi hilang karena nyata yg berdikari
Kata-katamu menggelitik geli di belakang telinga.
Katamu, harusnya kita tidak begini kalau saja kita saling menatap dan meresap
Membiarkan rongga terisi harapan-harapan yang hidup
Aduh, lagi-lagi harus dihadapkan memori
Lagi-lagi harus terperangkap menangkapnya dalam dekap dan tak tau harus diapakan ini jadinya