bahkan di kayu sekuat itupun kamu masih saja merapuh
seperti aku ingin menggenggam huruf-hurufku layaknya kelopak kembang
kemudian menaburkannya ke tanahmu
matilah kamu, tertanam di masa lalu
melena pada nostalgia yang mereka kira selalu sumringah
lalu dentingnya terhenti di detak jantung yang sama
seakan tak terima pada hurufku yang belum juga menemui titik
pulanglah
rumahmu menyuguhkan banyak kehangatan juga kenangan
yang kita makan hingga tak ada remukan
kalau kamu bertemu senja, jangan berhenti jalan aja terus
atau kamu akan menemui nostalgiamu tergerus
karena senja selalu jadi jagoannya
memandu asmara, membelokkan arah
memang nostalgia menawarkan kuatnya harum tubuhmu (yang sama)
tapi kalau hati ikut beradu dia hanya bisa diam terpaku
maka hendaknya kau jadikan dia agar terpadu
supaya nostalgiamu berikan satu ciuman sendu
satu di hati
satu di logika
bangun!
nostalgiamu tak sesyahdu apa yang digambarkan hatimu.
No comments:
Post a Comment