Di hujan kemarin kita menyapa banyak duri-duri yang masih menancap pada tempatnya, memori
Menerpa banyak asa yang sudah tak kuasa kita menyimpannya, akhirnya kita sampai pada kata rela
Sepertinya kita sama-sama di adopsi oleh kenangan yang harusnya sudah kita cukupkan
Dan seperti biasa, pagi berulah mengingatkan apa yang harusnya kita masih perjuangkan
Ternyata lagi-lagi gara-gara pagi
Dengan memori, harus bercumbu asik dengannya atau meronta karena penetrasi yang begitu hebatnya?
Kalau tidak bisa menghidupi mimpi-mimpi lebih baik jangan terpatri
karena mimpi dekat dengan harapan kalau dia terus diberi makan
atau lebih dekat lagi dengan pagi dan semua lagi-lagi hilang karena nyata yg berdikari
Kata-katamu menggelitik geli di belakang telinga.
Katamu, harusnya kita tidak begini kalau saja kita saling menatap dan meresap
Membiarkan rongga terisi harapan-harapan yang hidup
Aduh, lagi-lagi harus dihadapkan memori
Lagi-lagi harus terperangkap menangkapnya dalam dekap dan tak tau harus diapakan ini jadinya
No comments:
Post a Comment