October 9, 2012

tidak pernah sunyi akan doa dan syukur

Labbaik Allahumma Labbaik ..


Masih pekat di ingatan, 2007 lalu aku mengantarkan ayah mengantri di Bank Daerah Jawa Timur.
Selepas pulang sekolah aku dibonceng ayah menuju bank pembangunan daerah ini.
Antrian yang sesak membuat hem putih-ku lusuh. Berkali aku memerhatikan nomor antrian di depan teller bank. Berganti ... berganti .... dan masih menanti ...
Di depan teller ayah menyerahkan beberapa lembar untuk menjadi tabungan haji ayah dan bunda..
Ayah dan bunda rajin menyisihkan sedikit demi sedikit uang jerih payah mereka untuk melengkapi kewajiban biaya ibadah mereka ini.

Juni 2012
Ada surat di atas meja makan kami. Di atas kop surat disebutkan si pengirim adalah dari Departemen  Agama Provinsi Jawa Timur. Setelah shalat maghrib aku mengintip ayah sedang membuka surat tersebut.
Beliau berlari ke surau yang ada di rumah kami, bersujud di atas sajadah shalatnya.
Subhanallah.. ayah dan bunda insya Allah akan menunaikan haji tahun ini kak, begitu kata beliau.
Setelah itu mereka berdua sibuk untuk mencari ilmu mengenai ibadah haji di KBIH yang cukup profesional dan membimbing calon jemaah dengan sabarnya. Bapak Molik, Ketua yayasan KBIH tempat kedua orang tuaku diberi pelayanan yang Subhanallah luar biasa.
Alhamdulillah.. Mereka semakin mantap berbekal ilmu-ilmu yang telah diberikan.

19 September 2012
Malam itu kami semua menggelar doa bersama yang dihadiri saudara-saudara dan tetangga untuk kedua orang tua kami yang akan berangkat dalam 3 hari ke depan.
Setelah 5 tahun menunggu, yang tidak hanya menunggu tapi menahan rindu begitu dalam dan berlatih bersabar untuk menjemput panggilan-Nya.
Semua urusan administrasi sudah beres. Alhamdulillah saudara-saudara dan seluruh rekanan kedua orang tuaku selalu membantu. Allahuakbar kedua orang tuaku insya Allah adalah orang-orang yg bermanfaat karena 24 jam dalam 3 hari tersebut kami terus menerus menerima tamu yang mendoakan keduanya sebelum keberangkata.


Tepat pada tanggal 24 September pukul 00.00 lalu mereka terbang menuju Jeddah
Hari demi hari dilaluinya dengan tangis bahagia, sujud syukur dan mohon ampun, menyeru-serukan kebaikan Allah akan kasihNya. Mereka berdua bercerita dengan penuh haru dan syukur setiap kali aku dan adik menelepon (biasanya setelah shalat isya kami menelepon beliau berdua).

Ayah. aku dan adik berkali-kali menanyakan kabarnya. Kesehatannya.
Beberapa hari sebelum berangkat ke tanah suci beliau melakukan operasi pengangkatan benjolan di telapak kakinya.
Aku ingat betul bagaimana ayah tertatih berjalan sesekali menggigit bibir bawahnya.
Merasakan pedih dan nyeri jahitan di telapaknya. Apalagi saat berpindah dari Madinah ke Mekkah seperangkat obatnya tertinggal. Yaa Allah Yaa Rahim berikan kasih-Mu dan penyembuhan-Mu bagi beliau.
Bunda selalu sehat dan semakin bersemangat. Susah menemukan sayuran disana kata beliau yang selalu rajin makan sayur. Tapi Alhamdulillah zat apapun yang diberikan Allah dalam setiap butir makanannya selalu menguatkan untuk melakukan semua kegiatan ibadah.

Yaa Allah Yaa Waliy Yaa Raqib berikanlah perlindunganMu untuk beliau berdua.
Amin

No comments:

Post a Comment