February 8, 2013

Day 1: eksplanasi hati



Kita ini kadang suka menjadi wayang yang dalangnya juga kita sendiri.
Kemana saja selama ini cerita yang begini akhirnya.
Yasudahlah.
kita sudah menjadikan diri kita sebagai titik tujuan untuk jadi pemberhentian, bukan persinggahan.
Toh peluk kan selalu berpulang ke pundak yang tepat.
Lalu percayaku kini menjadi rasa yg memenuhi relungmu.
Kereta-kereta juga berhenti sekedar untuk menurunkan banyak restu dari Tuhan
Gemuruh yang kutabuh rupanya sudah membangunkan dewa-dewimu
Ramai-ramai berkeliling mengitar sambil menabur bunga
Harumnya semerbak memulangkan rindu tepat pada waktunya.
Meletakkan rasa juga tepat pada ruangnya
Menyisipkan doa untuk dijunjung murninya.
Ternyata pundakku tempat peluk-pelukmu berpulang.
Bagaimana lengan saling mendekap erat dan jemari menari lembut, sepasang mata juga terpejam tenang saat itu.
Kemudian biarkan semesta menyungging senyum untuk itu.
Meluap-luapkan bahagia, namun biarkan sewajarnya.
Karena masih ada kerikil yang harus dibereskan di jalan kita nanti.

No comments:

Post a Comment